Saat browser sedang loading untuk menampilkan sebuah website, saat itulah terjadi transfer data dari server ke client. Proses ini harus diamankan dengan protokol SSL. Apa itu SSL? Istilah ini mungkin terdengar sangat asing bagi Anda yang awam.
Namun istilah SSL sebenarnya sudah sangat populer dalam dunia website. Sebenarnya, SSL sudah tak lagi digunakan dan digantikan dengan TLS.
Namun masyarakat sudah kadung familier dengan SSL sehingga sulit untuk mengubah penyebutannya.
Pengertian SSL
SSL memiliki kepanjangan Secure Socket Layer, merupakan sebuah sertifikat pengamanan dalam sebuah website yang membuat website Anda memiliki tambahan berupa https pada URL-nya.
Pemasangan sertifikat ini bertujuan untuk mengamankan proses transfer data melalui internet.
SSL sudah tak lagi digunakan dan digantikan dengan TLS atau Transport Layer Security. Protokol enkripsi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengamankan data.
TLS sendiri adalah hasil pengembangan dari SSL sehingga tingkat keamanannya lebih tinggi. Karena persamaan fungsi dan tujuannya, banyak orang yang menyebut TLS sebagai SSL atau SSL/TLS.
Jadi, Anda tak perlu bingung lagi apabila menjumpai kedua istilah ini.
Jenis-Jenis SSL
SSL dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan kebutuhan penggunaannya. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
- Domain Validated SSL (DV SSL)
Jenis yang pertama adalah domain validated SSL atau biasa disebut sebagai DV SSL. Biaya yang diperlukan untuk membangun SSL jenis ini lebih terjangkau dibandingkan dua jenis lainnya.
Oleh karena itu, DV SSL sangat cocok untuk penggunaan pada bisnis yang sedang berkembang.
DV SSL ini hanya akan menginformasikan kepada pengguna bahwa sebuah website telah dilengkapi dengan enkripsi sehingga data-data di dalamnya dijamin aman.
Jadi, SSL jenis ini sangat tidak disarankan untuk penggunaan di e-commerce.
Penggunaan DV SSL lebih cocok untuk keperluan situs intranet dalam perusahaan atau untuk melakukan test pada website. Apabila sebuah website sudah diinstall SSL, browser akan menunjukkan gembok berwarna hijau yang biasanya terletak pada address bar. - Organization Validated SSL (OV SSL)
Konsep dan cara kerja dari OV SSL ini sebenarnya sama persis seperti DV SSL. Namun Organization Validated SSL ini harus atas nama organisasi atau perusahaan.
Untuk mendapatkannya pun pemilik domain wajib menyerahkan bukti kepemilikannya dan keabsahannya.
Ada pun hal-hal yang perlu dipastikan kebenarannya antara lain nama bisnis, alamat atau lokasi, jenis organisasi, serta dokumen legal lainnya.
Setelah semua hal tersebut diperiksa, Certificate Authority (CA) baru dapat menerbitkan sertifikat SSL untuk website tersebut.
OV SSL umumnya digunakan untuk website perusahaan yang dapat diakses oleh publik.
Tujuannya adalah untuk mengamankan aktivitas visitornya. Sama seperti DV SSL, apabila OV SSL telah aktif, browser akan menunjukkan gambar gembok berwarna hijau. - Extended Validated SSL (EV SSL)
Extended Validated SSL atau EV SSL merupakan tingkatan paling tinggi dari SSL. Umumnya, sertifikat keamanan ini digunakan pada website yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi seperti e-commerce atau internet banking.
Ciri sebuah website yang menggunakan enkripsi jenis ini adalah adanya nama bisnis yang memiliki warna hijau pada address bar, dekat dengan domain.
Proses verifikasi untuk mendapatkan sertifikat EV SSL ini lebih ketat dibandingkan dua lainnya. Karena umumnya domain ini dimiliki oleh pemerintah, CV, dan PT, pemiliknya wajib menunjukkan bukti kepemilikan domain yang dilampiri beberapa dokumen legal lainnya.
Jika semua persyaratan telah dipenuhi, Certificate Authority baru bisa menerbitkan sertifikat EV SSL. Kemudian pemilik domain bisa menginstallnya.
Fungsi SSL
Dari penjelasan mengenai apa itu SSL di atas sudah sedikit dibahas mengenai fungsi utamanya. Mengamankan proses transfer data menggunakan teknologi enkripsi adalah fungsi utama dari SSL.
Namun di luar itu, SSL memiliki fungsi dan manfaat yang jauh lebih luas.
- Menghindari Pencurian Data
Data merupakan aset yang paling berharga pada sebuah website. Semua pemilik dan pengguna website ingin datanya aman dan tidak dapat diketahui pihak lain, terutama untuk data yang sifatnya sensitif.
Di sinilah SSL menjalankan perannya. SSL akan melakukan enkripsi terhadap data yang penting dan vital seperti password, data pribadi pengguna, dan lain sebagainya. Data yang dikirimkan dari server ke client dan sebaliknya berupa data terenkripsi.
Setelah sampai di tujuan akhir, data baru didekripsi kembali agar bisa dikenali dan dipahami oleh penerima. Proses pengiriman data dengan enkripsi akan mengurangi kemungkinan pencurian data di tengah jalan. - Menghindari Data yang Salah Alamat
SSL atau TLS juga berfungsi untuk mengurangi kemungkinan data dikirimkan pada tujuan yang salah. Sebelum dikirim, SSL akan melakukan otentikasi terlebih dahulu terhadap data tersebut.
Proses ini bertujuan untuk memeriksa kembali tujuan pengiriman data agar tak terjadi kesalahan.
Proses otentikasi mengurangi kemungkinan data dikirimkan ke alamat hacker atau pihak lain yang tidak bertanggung jawab. - Meningkatkan Reputasi Website
Browser zaman sekarang umumnya sudah bisa mendeteksi ada atau tidaknya protokol keamanan SSL dalam sebuah website. Jika terdeteksi tidak aman, browser tidak akan mengizinkan pengguna untuk melanjutkan aktivitasnya dalam web tersebut.
Hal ini akan berimbas pada reputasi website tersebut secara umum. Pengguna akan menghindari website yang tidak aman sehingga reputasinya menurun.
Apabila Anda sedang membangun sebuah website jangan lupa untuk mengurus sertifikat keamanan SSL-nya agar dipandang sebagai web yang proper di mata pengguna. - Meningkatkan Kualitas SEO
Search engine seperti Google lebih memprioritaskan website yang telah dilengkapi dengan SSL untuk diindeks terlebih dahulu. Secara otomatis kualitas SEO website yang sudah memiliki SSL jauh lebih baik dibandingkan web tanpa SSL.
Saat ini juga telah tersedia SSL yang murah meriah dan gratis. Sangat cocok untuk Anda pejuang web dan blog SEO. - Meningkatkan Rank Website di Search Engine
Fungsi SSL yang terakhir masih berhubungan dengan poin nomor 4. Apabila search engine lebih memprioritaskan web dengan SSL, secara otomatis peringkatnya akan naik pada laman hasil pencarian.
Google sendiri tidak memprioritaskan website tanpa SSL untuk diindeks. Bahkan pada update algoritma terbarunya, Google tak mengizinkan penggunanya mengunjungi website tanpa protokol pengamanan seperti SSL.
Untuk meningkatkan rangking website, anda dapat membaca dan mempelajari cara agar blog muncul di Google paling atas.
Cara Kerja SSL
Setelah Anda memahami apa itu SSL, sebaiknya pelajari juga bagaimana cara kerjanya. SSL ini berperan dalam membantu Anda mengamankan proses transfer data atau komunikasi antar perangkat yang terhubung dengan internet.
Contoh komunikasi tersebut antara lain kirim dan terima email, kunjungan ke web, transaksi jual beli online, serta pertukaran data penting perusahaan.
SSL akan melakukan enkripsi terhadap data tersebut ketika akan dikirimkan untuk mencegah penyalahgunaan data oleh oknum tak bertanggung jawab.
Terdapat dua jenis key yang dimiliki oleh SSL, yaitu public dan private. Public key dipakai untuk melakukan enkripsi pada data sebelum dikirim. Sementara private key digunakan untuk melakukan dekripsi setelah data sampai di pihak penerima.
Penutup
Kini Anda telah memahami apa itu SSL serta pentingnya protokol pengamanan ini untuk sebuah web.
Sebaiknya Anda segera memasang SSL pada website Anda untuk mengamankan dan membentuk reputasi yang baik di mata pengguna.
Semoga bermanfaat 🙂
Etika Berkomentar di blog ini.
Budayakan berkomentar yang baik dan sopan dengan mengedepankan ketentuan berikut :
Setiap komentar yang terindikasi spam tidak akan saya approve.
Terima kasih kawan!