Target pasar (konsumen) adalah kelompok konsumen yang menjadi sasaran penjualan produk perusahaan. Target konsumen biasanya memiliki karakter yang hampir sama, seperti rentang umur dan sifat.
Sebelum merilis suatu produk ke masyarakat, tentukan dahulu target pasar Kamu.
Tanpa pasar yang terarah, kemungkinan besar produk kamu akan lama menjangkau konsumen yang membutuhkannya.
Mengenal Target Pasar
Sebagai pengusaha, kamu tentu ingin usaha kamu berkembang pesat, maju, lalu menghasilkan keuntungan finansial semaksimal mungkin.
Untuk itu, kamu memerlukan strategi target pasar yang tepat sasaran dan efektif, salah satunya dengan menentukan target konsumen.
Dengan strategi ini, produk kamu terhindar dari menumpuk di pasaran tanpa ada yang membeli karena target market merasa tidak membutuhkannya.
Sedangkan target market adalah sekelompok masyarakat yang dianggap akan memiliki ketertarikan pada suatu produk.
Untuk kemudian merasa membutuhkannya, hingga kelak menjadi potensial konsumen, lalu menjadi konsumen setia dan menjamin keberlangsungan produk dari usaha kamu.
Untuk itu, ikuti beberapa langkah dasar yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Buat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah cara menentukan pasar sasaran dengan mengelompokkan konsumen sesuai kebutuhan, karakter, serta perilaku agar menjadi pasar potensial.
Tujuan target pemasaran adalah menghasilkan penjualan yang tinggi, dengan cara mengelompokan konsumen untuk mengetahui kebutuhannya.
Dengan pengetahuan tersebut, kamu bisa menentukan pengemasan produk, cara branding, dan teknik marketing lainnya, bisa dilakukan dengan cara lebih efektif.
Contohnya, apabila segmentasi produk kamu adalah balita, maka kemas produk dengan warna cerah, eye catching, atau bisa diubah menjadi mainan.
Untuk ajang promosi, buat produk dengan berbagai tipe yang dapat dikoleksi agar anak-anak tertarik membelinya lagi, dan lagi.
2. Kenali Alasan Konsumen Harus Membeli
Kenali alasan masyarakat menjadi tertarik pada produk yang kamu jual, fitur apa saja yang akan diberikan, dan manfaatnya untuk konsumen.
Mengenali alasan membeli akan mengarahkan kamu pada konten yang tepat untuk alat promosi, juga produk pendukung lainnya yang kelak diproduksi.
Untuk mengetahuinya secara lebih tepat, lakukan riset pasar.
Hal ini akan memberikan keuntungan tambahan, yaitu mengetahui berbagai manfaat lain yang diinginkan calon pembeli potensial produk kamu.
3. Promosi Terarah
Terakhir, lakukan promosi langsung pada target segmentasi yang tadi sudah ditentukan.
Kembangkan langkah-langkah di atas menjadi rencana yang lebih spesifik.
Dengan mengetahui target pasar apa saja, langkah kamu akan menjadi lebih terarah dan dapat dievaluasi.
Segmentasi Pasar
Sebuah produk tidak akan dapat memenuhi keinginan semua orang, oleh karena itu target market dibuat.
Sebagai langkah awal, produk perlu diketahui, dilihat, dan berada di lingkungan orang-orang yang membutuhkannya saja.
Baru kemudian produk disebar ke seluruh pasar, ketika sudah memiliki brand di masyarakat umum.
Tujuan target pasar ini akan membuat perusahaan startup mampu bersaing dengan perusahaan besar.
Apabila langsung menyasar masyarakat umum, tentu akan sangat menyulitkan bagi sebuah usaha baru, terutama dari segi permodalan.
Contoh target pasar yaitu, Coca Cola, dengan produk yang menyasar masyarakat umum.
Setelah puluhan tahun, seluruh dunia mengenal minuman berkarbonasi identik dengan Coca Cola.
Oleh karena itu, ketika ada perusahaan lain dengan jenis minuman yang sama, Gatorade, memilih menyasar target pasar yang spesifik (niche).
Yaitu para atlet dan generasi muda yang ingin menikmati minuman bersoda tapi tetap menjalani hidup sehat.
Berbagai promosi dengan gencar dilakukan, hanya pada dua contoh target pasar tersebut.
Sebagai hasilnya, Gatorade berhasil bersaing dengan Coca Cola, meski berstatus perusahaan startup yang jauh lebih kecil.
Belakangan, masyarakat pun mengenal Gatorade, namun hanya sebagai minuman seperti Coca Cola, tanpa ada spesifikasinya.
Jadi, fokuskan promosi hanya pada target pasar yang ingin kamu tuju.
Pada Gatorade, jenis target pasar adalah niche (bersifat khusus), sedangkan Coca Cola bersifat umum.
Kamu bisa menentukan jenis pasar yang paling cocok untuk produk kamu, melalui segmentasi pasar.
Berikut tipe-tipe segmentasi pasar:
1. Demographic Segmentation
Demographic segmentation membagi pasar berdasarkan demografi (ciri spesifik manusia secara umum).
Demografi yang sering digunakan untuk menentukan target pasar yaitu usia, edukasi, jenis kelamin, status perkawinan, ras, agama, juga tingkat pendidikan.
Tanpa demographic segmentation, kamu tidak bisa mengetahui secara pasti apa yang konsumen inginkan.
Perbedaan usia akan menyebabkan perbedaan keinginan juga kebutuhan.
Contohnya, anak-anak yang awalnya menyukai mainan, akan menjadi remaja dan beralih ke hobi lain yang dianggap lebih dewasa.
2. Psychographic Segmentation
Sesuai dengan namanya, Psychographic Segmentation merupakan segmentasi pasar yang menentukan sisi psikologi (psycho) atau cara berpikir masyarakat ketika melihat sesuatu.
Segmentasi ini umumnya terdiri dari, kesukaan atau hobi, kepercayaan, gaya hidup, juga personality atau karakter.
Psychographic segmentation termasuk dalam segmentasi pasar spesifik (niche). Biasanya untuk memasarkan produk yang berhubungan dengan hobi atau komunitas tertentu.
3. Behavioral Segmentation
Behavioral segmentation adalah tipe segmentasi pasar yang general, mengacu pada kebiasaan atau perilaku sekelompok masyarakat.
Behavioral segmentation akan diarahkan pada kebiasan seperti, berbelanja atau spending habit, dan status seseorang.
Selain itu termasuk juga customer loyalty (preference konsumen untuk berinteraksi hanya dengan brand tertentu).
Contoh target konsumen pinjaman online dan perusahaan kartu kredit adalah masyarakat dengan hobi belanja yang tinggi.
Sementara promosi pada masyarakat yang tidak suka belanja hanya sesekali dilakukan.
Memfokuskan promosi dari kebiasaan-kebiasaan konsumen seperti di atas akan menjadikan produk kamu lebih tepat sasaran.
Namun, sesekali menyasar pasar baru bisa juga dilakukan, karena akan selalu ada calon konsumen di tempat-tempat tak terduga.
Oleh karena itu, jika ada kesempatan, jangan lewatkan untuk promosi di target konsumen yang berbeda.
4. Geographic Segmentation
Terakhir, geographic segmentation, dimana segmentasi berdasarkan pada wilayah geografi atau tempat tinggal masyarakat.
Geographic segmentation menyasar kota tempat tinggal konsumen kamu, tapi juga aktivitas atau hobi yang dilakukan di daerah tersebut.
Contoh target pemasaran produk jaket tebal, maka segmentasinya bisa pada negara (kota atau kabupaten, tempat tinggal).
Termasuk juga aktivitas atau hobi yang dilakukan pada daerah dingin.
Masyarakat di daerah pegunungan atau negara dengan musim salju tentunya memiliki koleksi jaket tebal dan outfit lainnya untuk menghangatkan tubuh.
Begitu pula masyarakat yang menyukai olahraga sky, atau berlayar misalnya, dan dapat menjadi target pasar produk ini.
Berbeda dengan masyarakat di daerah perkotaan dengan dua iklim seperti Indonesia memiliki dua jaket (bukan yang tebal) pun tak masalah.
Dengan demikian, geographic segmentation, seperti segmentasi lainnya wajib dipertimbangkan dalam sebuah usaha atau bisnis.
Semakin detil kategori segmentasi pasar, semakin sedikit pula pembeli potensial yang dapat menjadi target pasar untuk produk kamu.
Namun demikian, pengembangan produk kamu jadi bisa lebih fokus sehingga memiliki konsumen loyal.
Kesimpulan
Memiliki target pasar bagi pengusaha merupakan hal yang wajib, tanpanya, produk kamu tidak akan terjual dengan baik.
Ditambah lagi kegiatan promosi yang belum tentu menjangkau konsumen yang membutuhkan sehingga usaha atau bisnis kamu akan berputar tanpa kemajuan signifikan.
Etika Berkomentar di blog ini.
Budayakan berkomentar yang baik dan sopan dengan mengedepankan ketentuan berikut :
Setiap komentar yang terindikasi spam tidak akan saya approve.
Terima kasih kawan!