Home / Multimedia / Apa itu UI dan UX? Pengertian, Perbedaan, dan Tahap Pembuatan

Apa itu UI dan UX? Pengertian, Perbedaan, dan Tahap Pembuatan

Penulis: Tirta Wahyu

Mungkin sudah banyak dari kamu yang mendengar istilah UI dan UX dalam dunia website dan aplikasi. Namun tahukah kamu apa itu UI dan UX?

Bisa dibilang UI dan UX ini adalah dua komponen yang punya peran penting dalam pembangunan dan pengembangan website maupun aplikasi.

Dengan adanya dua komponen ini, suatu website dan aplikasi akan menarik perhatian pengguna. UI dan UX punya beberapa perbedaan.

Namun sebelum belajar tentang perbedaannya, akan lebih baik jika kamu mengetahui dulu dasar dari UI dan UX.

Pengertian UI dan UX Secara Mendasar

Pembelajaran UI dan UX tidak akan bisa berjalan dengan baik jika kamu tidak memahami dulu apa maksud atau pengertian dasar dari kedua istilah ini.

UI adalah istilah yang punya kepanjangan User Interface. UI sendiri merupakan bagian ada dalam UX.

UI bisa diartikan sebagai tampilan visual dari suatu sistem. Tampilan visual ini nantinya dibuat agar pengguna website atau aplikasi bisa berinterasi dengan berbagai fitur yang ada di dalam aplikasi tersebut.

Semakin bagus dan mudah UI nya, maka semakin mudah pula pengguna menggunakannya.

Sedangkan UX memiliki kepanjangan User Experience yang merupakan metode pembuatan produk dengan pendekatan pengguna.

UX ini punya peran yang cukup penting untuk menjadikan suatu aplikasi benar-benar bisa digunakan sesuai kebutuhan pengguna secara umum.

Baik UI maupun UX merupakan bagian dari desain aplikasi atau website. UX UI design saling terhubung satu sama lain untuk membangun aplikasi yang menarik dan bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Perbedaan UI dan UX Desain Dari Beberapa Aspek

Setelah membaca definisi dari apa itu UI dan UX desain, maka selanjutnya kamu juga perlu memahami apa yang membedakan dari kedua komponen desain aplikasi ini.

Meskipun keduanya saling terhubung, namun ada perbedaan desain UI UX yang juga perlu dipahami agar bisa mengaplikasikannya.

Beberapa aspek ini jika dipenuhi sesuai dengan jenisnya, maka akan menghasilkan aplikasi yang sangat baik.

Adapun beberapa aspek perbedaan apa itu UI dan UX design adalah sebagai berikut:

1. Proses Desain

Aspek perbedaan yang pertama dari UI UX adalah terkait prosesnya. Dalam prosesnya, UI ditekankan pada tampilan desain yang menarik dan bagus.

Sehingga sebelum desain dimulai developer harus melakukan riset dengan melihat beberapa referensi desain aplikasi lain.

Setelah melihat beberapa referensi desain, developer akan memulai proses desain dengan membuat mockup terlebih dahulu sebelum dieksekusi lanjut.

Sedangkan pada UX, developer harus melakukan riset yang ditujukan pada para pengguna itu sendiri.

Dari riset tersebut akan didapatkan hasil daftar kebutuhan pengguna yang akan ditampilkan dalam aplikasi. Proses pembuatan desainnya juga akan diawali dengan pembuatan prototype.

Tidak hanya soal desain, penekanan desain UX adalah lebih dominan pada fungsi fitur dalam aplikasi.

2. Tujuan Desain

Selanjutnya ada aspek tujuan. Bisa dibilang perbedaan tujuan desain dari UI dan UX ini adalah perbedaan yang paling mendasar.

Tujuan dasar dari UI adalah untuk memberikan tampilan yang cantik pada pengguna. Fokus pembuatannya adalah pada tampilan yang terlihat.

Sedangkan tujuan dasar UX adalah untuk memberikan rasa puas pada pelanggan saat menggunakan aplikasi tersebut.

Fokus pembuatannya adalah pada pengalaman para pengguna saat menggunakan aplikasi atau web tersebut.

3. Penggunaan Tools

Dilihat dari tujuannya saja sudah berbeda, maka sudah pasti penggunaan tools untuk pembuatannya pun berbeda.

Pada desain UI, biasanya developer akan menggunakan aplikasi desain interface yang memang khusus untuk pembuatan interface.

Hal ini berbeda dengan UX yang pembuatannya lebih membutuhkan jenis tools prototyping design.

Tools ini selain mendukung hasil UX yang bagus, juga akan memudahkan developer untuk mendapatkan feedback tingkat kepuasan pada pengguna aplikasi.

4. Komponen Desain

Setiap proses pembuatan UI maupun UX pasti mencakup berbagai komponen yang akan menghasilkan tampilan memuaskan.

Dan tentu saja, komponen dari UI akan berbeda dengan kebutuhan komponen UX.

Komponen yang lebih dibutuhkan dalam pembuatan UI adalah seperti warna, video, animasi, gambar, visual interaksi, buttons, dan berbagai komponen visual atau tampilan cantik lainnya.

Sedangkan komponen yang lebih dibutuhkan pada pembuatan UX berhubungan dalam produk.

Beberapa komponen yang biasanya dibutuhkan UX adalah seperti copywriting, fitur, struktur desain, navigasi, branding, interface, dan masih banyak lagi.

Untuk bisa menghasilkan tampilan UX yang bagus, developer harus bekerjasama dengan pemilik produk agar lebih mudah.

5. Skill UI dan UX Berbeda

Meskipun pada dasarnya UI dan UX adalah dua hal yang sama-sama mengerucut pada desain aplikasi, namun tetap saja skill yang dibutuhkan untuk keduanya ini berbeda.

Seseorang yang mahir dalam hal desain UX belum tentu mahir dalam hal UI design, begitupun sebaliknya.

Developer yang ingin membuat UI, setidaknya harus punya skill atau kemampuan dalam hal desain grafis, creative thinking, design branding, dan convergent thinking.

Sedangkan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang developer UX, setidaknya mencakup riset, problem solving, analytical thinking, creative thinking, dan critical thinking.

Jika developer UI dan UX menguasai setiap skill tersebut, maka hasil aplikasnya pasti akan sangat menarik.

UI UX Workflow (Tahap Pembuatan)

Pada proses pembuatan desain UX maupun UI, sudah pasti akan ada tahapan atau workflow yang dijalankan.

Maka berikut ini beberapa tahapan atau workflow dalam pembuatan desain tersebut:

1. Riset UX

Langkah paling awal yang akan dilakukan developer adalah dengan melakukan riset. Developer bisa melakukan interview pada user untuk tahap ini.

Selain itu, developer juga bisa menggunakan cara survey secara online untuk kuantitatif maupun kualitatif.

2. Pembuatan IA

Tahapan selanjutnya adalah pembuatan IA atau yang biasa disebut dengan Information Architecture. Bisa dibilang pada tahapan ini, developer akan membuat rangkaian struktur berbagai komponen yang ada pada suatu aplikasi.

Adanya struktur ini, akan memudahkan kamu untuk semakin memahami konsep aplikasi yang akan dibuat.

Apalagi jika developer-nya ada lebih dari satu, tahapan ini akan sangat membantu.

3. Wireframing

Bagi kamu yang masih awam dengan apa itu UI UX, mungkin istilah workflow yang satu ini masih sangat asing. Wireframing ini merupakan tahapan yang sangat mengutamakan fungsi UX itu sendiri.

Wireframing bisa diartikan sebagai proses pembuatan sketsa aplikasi.

Sketsa ini akan berisi alur informasi terkait produk atau aplikasi yang akan digunakan. Tentu saja peran hasil sketsanya ini akan sangat penting bagi para pengguna.

Jika tidak ada informasi alur, maka pengguna bisa saja kesusahan dalam menggunakan produk.

4. Pengaturan Pada Alur UX

Setelah membuat sketsa alur, developer harus melakukan pengaturan lanjutan terhadap alur aplikasi yang akan digunakan.

Dalam hal ini, developer harus menggunakan pendekatan UX sesuai dengan riset yang dilakukan sebelumnya.

Setiap alur yang dibuat ini nantinya harus didokumentasi. Hasil dokumentasi bisa menjadi bahan dasar para developer untuk mengembangkan aplikasinya di kemudian hari, jika harus ada perubahan.

5. Pembuatan Prototype

Jika berbicara tentang prototype, sudah pasti hal ini masih berkaitan dengan desain UX. Pembuatan prototype ini merupakan tahapan lanjutan sebelum akhirnya mendesain tampilan aplikasi dengan sempurna.

Pembuatan prototype ini berdasarkan hasil wireframing dan pengaturan alur aplikasi yang sebelumnya sudah dibuat.

Untuk mendukung proses pembuatan prototype ini, kamu bisa memanfaatkan beberapa aplikasi pendukung seperti Adobe XD, MockPlus, dan Invision.

6. Membuat Tampilan Desain Sistem

Dalam pembuatan tampilan sistem ini, tidak hanya developer UX saja yang harus bekerja namun juga developer UI.

Keduanya punya peran penting dalam pembuatan sistem ini. Pada prosesnya, developer UI akan mulai membuat berbagai elemen desain aplikasi.

Sementara itu, developer UX akan membuat library untuk penyimpanan komponen desain. Untuk tahapan ini, developer bisa terbantu dengan menggunakan CSS, Javascript, HTML, dan masih banyak lagi.

7. Mulai Desain Interface

Inilah tahapan yang mana peran developer UI dibutuhkan sepenuhnya. Developer UI akan mulai membuat desain yang cantik dengan mengambil data yang sudah ada pada tahapan wireframing.

Namun dalam tahapan ini desainer UI akan menambahkan beberapa komponen tampilan.

Beberapa komponen yang akan ditambahkan pada desain UI ini adalah seperti warna, transisi, tipografi, dan berbagai elemen UI lain yang akan mempercantik tampilan aplikasi.

Untuk membuat tampilan interface ini, desainer UI biasanya menggunakan aplikasi desain khusus.

Beberapa contoh aplikasi yang digunakan adalah seperti sketch app, adobe photoshop, adobe illustrator, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya.

8. Pengembangan Aplikasi

Tepatnya, tahapan ini dilakukan saat desain interface yang dibuat developer UI sudah di uji coba dengan sistem yang sudah dibuat developer UX.

Dalam uji cobanya, aplikasi harus sudah bisa dijalankan sesuai dengan alur yang sudah dibuat.

Kemudian sampailah pada tahapan pengembangan aplikasi. Desain yang sudah diuji coba dengan sistem, lantas dikembangkan developer agar bisa semakin memuaskan para pengguna.

Tahapan ini akan terus berlanjut selama aplikasi digunakan, alih-alih jika ada permasalahan sistem.

Perlu diketahui, tahapan ini belum mencapai rillis di pasaran. Jadi para developer harus terus mengembangkan aplikasi hingga dirasa semua fiturnya berjalan dengan baik.

9. Usability Test

Dalam istilah yang lebih mudah dimengerti, tahapan ini adalah tahapan uji coba sistem aplikasi. Desain dan sistem yang sudah dibuat dan dikembangkan ini, lantas diuji coba satu persatu.

Setiap pengujian harus diberi nilai sesuai kebagusan kinerjanya.

Kritik dan saran akan diperoleh dari uji coba ini. bahkan developer juga harus siap jika ada revisi pada saat uji coba sistem dan hasil desain UI nya ini.

Kemudian developer UX dan UI harus kembali memperbaiki aplikasi hingga aplikasi siap rilis.

10. Rilis

Rangkaian workflow yang terakhir adalah perilisan aplikasi. Setelah melalui berbagai tahapan di atas, aplikasi yang sudah diasa layak pakai akan dirilis.

Perilisan aplikasi ini bisa melalui pasar online yang khusus menjual berbagai aplikasi.

Pastikan untuk tidak lupa mengurus hak cipta, agar aplikasi tidak dijiplak oleh orang lain. Dari sini, tugas UI dan UX tidak lantas berhenti begitu saja.

Akan ada penilaian lagi dari para pengguna terkait aplikasi yang dibangun.

Dari testimoni atau kritik pengguna ini, nantinya developer UI dan UX harus melakukan pengembangan lagi.

Kesimpulan dan Penutup

Setelah mengetahui apa itu UI dan UX, apakah kamu jadi tertarik untuk bekerja dalam bidang ini? bidang UI dan UX bisa dibilang merupakan bidang yang menyenangkan dalam dunia desain sistem. Berbagai komponen penting dalam UI dan UX di atas bisa jadi pembelajaran untuk kamu yang berminat pada bidang ini.

Photo of author

Tirta Wahyu

Mantan mahasiswa "sok" IT dari Kampus Ungu Jogja. Saat ini sedang bergelut di dunia blogging, dan mempelajari internet marketing.
Related Posts

Etika Berkomentar di blog ini.

Budayakan berkomentar yang baik dan sopan dengan mengedepankan ketentuan berikut :

  • Pakai nama orang asli (tidak boleh nama blog atau nama aneh)
  • URL homepage (halaman utama)
  • Tidak menyisipkan link dalam komentar
  • Berkomentar sesuai topik minimal 2 kalimat

Setiap komentar yang terindikasi spam tidak akan saya approve.

Terima kasih kawan!

Beneran nih nggak mau komen?

Kampusit.id merupakan media digital yang membahasa seputar blogging dan teknologi informasi.

Media Partners

RuangSiber.com